PENGANTAR SUZUKI AERIO 2002
Review Suzuki Aerio 2002 - Perjalanan Suzuki Aerio di Tanah Air tergolong cukup singkat, dari tahun 2001 hingga 2006. Hanya terhitung 5 tahun, sebelum akhirnya digantikan oleh penerusnya yakni Suzuki SX-4. Alasan mengapa mobil ini tak begitu lama di Indonesia, didasari oleh perkara selera masyarakat yang menganggap Aerio masih lekat akan nuansa desain tahun 1990-an. Berbeda dengan kompetitornya yakni Honda Jazz GD3 yang dirasa lebih atraktif di eranya.
Sejarah Suzuki Aerio dimulai pada tahun 2001, masuk menggunakan metode Completely Built Up (CBU) dengan mengusung nama Suzuki Liana. Ya, itulah nama awalnya yang mengartikan Life In A New Age. Barulah pada tahun 2002, Suzuki Liana dirakit secara lokal di Indonesia alias menerapkan metode Completely Knock Down (CKD). Alasannya cukup masuk akal yakni membuat harga jualnya menjadi lebih terjangkau sehingga dapat diterima positif masyarakat.
Sejarah Suzuki Aerio dimulai pada tahun 2001, masuk menggunakan metode Completely Built Up (CBU) dengan mengusung nama Suzuki Liana. Ya, itulah nama awalnya yang mengartikan Life In A New Age. Barulah pada tahun 2002, Suzuki Liana dirakit secara lokal di Indonesia alias menerapkan metode Completely Knock Down (CKD). Alasannya cukup masuk akal yakni membuat harga jualnya menjadi lebih terjangkau sehingga dapat diterima positif masyarakat.
Suzuki Aerio memiliki tampilan sederhana namun luas dalam hal kelegaan kabin
Lewat alasan tersebut, Cintamobil.com lebih cocok untuk membahas lebih jauh Suzuki Aerio 2002 ketimbang versi Facelift-nya. Namun, tak menutup kemungkinan kami juga akan membahas juga versi Facelift-nya di artikel mendatang. Nah, kembali lagi, mari kita dalami apa saja kelebihan dan kekurangannya dalam review Suzuki Aerio 2002.
EKSTERIOR SUZUKI AERIO 2002
Tampilan pertama dari sisi luar, sejatinya dinilai tidak begitu spesial. Masih lekat akan nuansa ramah, sopan dan terkesan biasa-biasa saja. Jika boleh diibaratkan, desain eksterior Suzuki Aerio 2002 dikemas sangat klasik ala tahun 1990-an, belum bisa dikategorikan modern bergaya anak muda masa kini.
Review Suzuki Aerio 2002: Eksterior Depan
Wajah depannya masih terkesan klasik, kurang lekuk-lekuk tajam nan sporty. Bagi Anda yang menyukai mobil berdesain klasik, rasanya pasti akan sangat menyukainya. Namun bagi mereka yang ingin esensi lebih sporty, masih banyak kompetitornya dengan tampilan lebih mengesankan.
Eksterior depan masih lekat akan nuansa klasik 1990-an
Grille depan dikemas dengan aksen warna abu-abu pada sisi tengah. Berbeda dengan versi Facelift-nya yang dikemas menggunakan desain Grille berbeda dan memiliki warna serupa dengan warna bodinya. Sementara itu, fiturnya sudah tersaji lengkap sobat yakni Headlamp serta Fog Lamps.
Review Suzuki Aerio 2002: Eksterior Samping
Salah satu hal spesial dari bodi sampingnya adalah dimensinya yang ringkas. Dimensi 4.230 mm x 1.690 mm x 1.550 mm, terbilang sangat kompatibel untuk melakukan proses parkir di medan sempit hingga ketika melakukan manuver. Tentu ini yang menjadi esensi paling utama, alasan mengapa orang memilih mobil Hatchback. Tak lupa, tersedia juga fitur praktis yakni Electric Mirror.
Bodi sampingnya memiliki dimensi 4.230 mm, cukup panjang untuk seukuran Hatchback
Review Suzuki Aerio 2002: Eksterior Belakang
Satu-satunya hal sporty menurut kami adalah Rear Spoiler yang dikemas minimalis pada sisi atapnya. Sukses mengisi kekosongan pada bodi belakangnya. Di sisi lain, tersedia Garnish berwarna hitam sebagai aksesoris tambahan.
Bodi belakang dikemas apik dengan Rear Spoiler minimalis
>>> Baca juga:
INTERIOR SUZUKI AERIO 2002
Untungnya, kabin interior Suzuki Aerio 2002 menggunakan dimensi yang cukup tinggi. Bukan saja kami, para penggunanya pun menyatakan bahwa kabinnya tergolong lega di antara pesaing sekelasnya.
Review Suzuki Aerio 2002: Dashboard
Meski desain eksterior-nya terasa sangat klasik, hal berbeda ditonjolkan pada kabinnya. Lapang serta nyaman, Itulah mengapa kami cukup merekomendasikan Suzuki Aerio bagi Anda yang mencari mobil Hatchback berharga terjangkau. Mereka yang memiliki tinggi 170 cm, tak perlu khawatir akan kenyamanan kabinnya, dipastikan atap kabin yang tinggi memberikan rasa sangat nyaman bagi seluruh penumpang.
Inilah tampilan dashboard-nya yang terlihat begitu sederhana
Meski tampilan dashboard-nya masih terkesan jadul, namun penataan fiturnya tergolong sangat rapi. Ya, tidak ribet, semua dikemas praktis dan mudah dioperasikan. Sementara itu, kabinnya menerapkan tiga warna yakni Beige, hitam dan jok kursi coklat. Berbeda dengan versi Facelift-nya yang menggunakan warna hitam, Silver serta jok hitam.
Review Suzuki Aerio 2002: Setir
Salah satu alasan Cintamobil.com menyukai Suzuki Aerio 2002 dikarenakan Speedometer-nya menggunakan basis Digital serta menyediakan indikator suhu. Hal inilah yang nyatanya tak ditemui pada Suzuki Aerio Facelift 2004, yang malah menerapkan Speedometer dengan jarum konvensional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar