Jumat, 24 April 2020

mercy c180

 Siapapun memahami, setiap parts di mobil bekas pasti memiliki usia pakai. Apalagi besutan dengan masa pakai belasan tahun. Tak terkecuali Mercedes-Benz C180 yang lahir 1994 silam.

Jangankan yang kini masih beredar di jalanan, varian compact car Mercy ini memang terlahir dengan kelemahan pada bagian electrical, khususnya engine harness alias kabel mesin.

Sama seperti sedan Jepang atau Korea yang memiliki wiring/ harness terpisah antara mesin dan bodi, C180 dibuat two-piece alias terpisah antara kabel mesin dan bodi.

Tak perlu menunggu hingga belasan tahun, memasuki usia 7-9 tahun, biasanya kabel mesin minta diganti. “Biasanya diawali dengan engine check yang menyala tanpa sebab,” kenang Soni Vincent dari klub Mercedes-Benz W202.

Saat dibawa ke bengkel untuk diagnostic check pakai alat khusus, baru ketahuan kalo sensor-sensor pada bagian mesin tak bisa mengirim sinyal ke ECU (engine control unit).

Logikanya, karena material kabel yang sudah tidak mumpuni, menyebabkan command berupa electric pulse dari sensor tak terkirim ke ECU. Berbuntut ECU akan membaca ada parts yang tidak berfungsi normal dan membuat engine check menyala.

Setelah harness diganti full set dengan produk genuine, lampu engine check langsung padam. “Saking seringnya pelanggan menanyakan kabel set untuk C-class W202, saya sampai stok di toko,” jelas Zachary dari Alfa Omega di Sawah Besar, Jakbar.

Harganya cukup terjangkau. Untuk produk genuine Mercy dibanderol antara Rp 4-6,5 juta belum termasuk ongkos pasang. “Sebenarnya bisa pasang sendiri tetapi pelanggan takut atau tak ingin beresiko,” jelas Zach, panggilan akrabnya.

Biaya pemasangan dipatok Rp 500 ribu dengan lama pengerjaan antara 1-2 jam saja. Baru ketahuan kalau kabel set lama banyak yang sudah getas atau terkelupas sehingga menimbulkan resistensi atau hambatan tinggi.

Sama halnya ketika Soni berencana pasang turbocharger untuk C180 miliknya, engine harness langsung diganti baru untuk mengeliminir ‘false alarm’. “Kalau enggak gitu, nanti peranti elektronik pendukung turbo yang kita salahkan padahal kabel yang sudah jelek,” jelas pengusaha kontraktor ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar